Assalamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Marhaban. Selamat datang di halaman blog Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol.

Kilatan Bukhori dan Muslim

Posted by Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol Sabtu, 07 Maret 2015 1 komentar


Adanya pengajian kilatan kitab Hadis Shohih Al Bukhori di bulan Jumadil Akhir, sebab dorongan dari keluarga Bani Misbah. Karena bulan Jumadil Akhir adalah bulan haul KH. Hasan Asy’ari dan untuk memperingati haul tersebut akan bertambah semarak apabila disertai pembacaan kitab-kitab kuning diantaranya yaitu dua kitab hadis, Shohih Bukhori dan Shohih Muslim yang

KH. Sahli Bidayah

Posted by Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol Minggu, 22 Februari 2015 0 komentar

Sepeninggal para Kiai sepuh Pondok Pesantren Poncol yang notabene adalah pondok keluarga. Dengan sesegera mungkin merapat demi kelangsungan Pondok Pesantren. Puji syukur kehadirat Allah sampai sekarang Pondok Poncol masih berjalan sebagaimana mestinya. Terbukti

Sejarah Pondok Pesantren

Posted by Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol 5 komentar
Pondok Pesantren Al-Ittihad didirikan oleh seorang Alim, bernama Simbah KH Misbah. Beliau dilahirkan di desa Gogodalem Bringin Kab. Semarang dari seorang ayah yang bernama K. Raden Mertodito dan ibu yang bernama Nyai Asiyah, keturunan orang yang memperhatikan agama Islam. Adapun hari kelahiran dan perjalanan hidupnya dari masa anak-anak sampai dewasa beliau, belum dapat ditelusuri sejarahnya. Dengan istri pertamanya beliau tidak di karuniai putra, kemudian sepakat untuk furqoh (bercerai). Kemudian beliau menikah yang kedua kalinya dengan gadis dari Kauman Lor Pabelan Salatiga, namun setelah dikaruniai dua putra (Ikrom dan Askirom) tidak ada kecocokan kemudian furqoh. Setelah itu, istri kedua beliau memohon agar Mbah Misbah untuk menikah dengan adiknya yang bernama Aisyah, dan mereka sanggup untuk menjadi khodim beliau. Sejak pernikahan beliau dengan Aisyah, beliau pindah ke Padaan, Pabelan dan pada tahun 1810 M, lahir putra yang pertama yang diberi nama Umar (Hasan Asy’ari). Tidak lama kemudian pindah ke Ngawi, di Ngawi lahir dua putra (Toyib dan Marzuqi) dan satu putri (Khotijah). Setelah 22 tahun di Ngawi beliau pindah ke Cikalan (sebelah timur Dusun Poncol).

CIKAL BAKAL ULAMA’ PONCOL

bah Misbah yang mempunyai ilmu syari’at, beliau merasa bertanggung jawab untuk “nasyrul ‘ilmi waddin”. Kabar kealimannya didengar oleh Mbah Sinder, penguasa Getas (sebelah selatan Poncol). Pada tahun keempat sekembalinya dari Ngawi beliau diminta oleh Mbah Sinder untuk mengamankan daerah sebelah utara Getas, yaitu wilayah Ngerkesan, yang terkenal angker, letaknya di antara dua aliran sungai yang bertemu dan menjorok, daerah inilah yang disebut Poncol . Ngerkesan dikatakan angker, sebab jika ada orang yang melewati daerah tersebut maka keselamatannya tidak dapat dijamin. Berkat izin Allah SWT., beliau dapat mengamankan daerah tersebut. Sebagai imbalannya daerah tersebut menjadi milik beliau. Bukan pekerjaan yang ringan untuk mengubah hutan belantara menjadi tempat pemukiman dan bercocok tanam seperti sekarang ini. Maka Mbah Misbah dengan dibantu oleh Yadi dan Safron melaksanakan tugas tersebut, walaupun putera-puteri mereka masih kecil-kecil. Adapun Umar ( Hasan Asy’ari ) kerjanya hanya bermalas- malasan dan suka kelenceran, hanyalah orang-orang yang punya ketabahan, kesabaran, dan keuletan yang dapat melaksanakan tugas berat tersebut.

BERDIRINYA PONDOK PESANTREN

Setelah menjadi tempat pemukiman selanjutnya tempat tersebut dijadikan sebagai tempat basis dakwah beliau. Karena kealiman dan kearifannya, pengajian beliau banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah. Sebagai pemecahannya didirikan masjid sebagai pusat pengajian beliau. Semenjak itulah Umar (Hasan Asy’ari) mulai sadar yang akhirnya dia mulai mau mengaji. Umar mulai mengaji di Termas, kemudian ke Mangkang dan yang terakhir kalinya ke daerah Jambu, Ambarawa, yaitu ke tempat Simbah Kiai Zainuddin. Karena kelimpatannya dalam menimba ilmu, Umar pulang setelah dinikahkan dengan putri gurunya yang bernama Natijah. Setelah kembali ke Poncol, Umar turut membantu romonya untuk mengurus santri yang semakin bertambah banyak. Lalu sebagai jalan keluarnya dibangunlah kamar yang berukuran 10 petak. Dengan demikian tambah ramailah Poncol dengan penimba ilmu kebijaksanaan.

PULANG KE RAHMATULLAH

Saat Kiai Hasan Asy’ari dikaruniai 9 putra, beliau sudah menunaikan ibadah haji. Pada tahun 1332 H oleh H. Thoyib (lurah Popongan ), beliau dibiayai untuk naik haji yang kedua, pada waktu inilah Simbah KH. Misbah ingin melaksanakan ibadah haji dengan putranya, namun beliau tidak memiliki biaya sedikitpun. Kemudian beliau melaksanakan i’tikaf selama 40 hari. Dengan kehendak Allah menjelang keberangkatannya, banyak orang yang datang menghaturkan bekal untuk ziaroh ke makam Rosululloh. Sesampainya di Mekkah beliau melaksanakan ibadah hajinya dengan sempurna. Pada bulan Rojab beliau berziaroh ke Madinah, saat sampai di wadi Fatimah, beliau sakit dan tidak dapat menyempurnakan ziarohnya ke makam Nabi Muhammad SAW. Sekembalinya ke kota Mekkah, sakit Beliau bertambah parah, dan pada tanggal 27 Romadhon, tepatnya jam 12 siang, beliau menangis sejadi-jadinya. Kawan-kawan haji bergiliran menunggu beliau. Ketika sampi giliran Kyai Hasan, Mbah Misbah berkata “lee anakku, olehku nangis iki, rikolo aku ora turu dumadaan aku kerawuhan Gusti Rosul, aku ora pangkling sebab aku wis bola-bali ngimpi ketemu Gusti Rosul. Dene olehe dawuhi durung mari kangen marang aku, sebabe aku sowan namung sedelok kerono aku loro, lan kersane arep mulang penggawe haji. Wusono kesat durung tutuk mulang, bacut sedo ono imaman hanafi. Iku aku terus nangis, kesat wasiat hajiku kon nglakoni kowe lan kabeh perkarane mbok lan dulur-dulurmu kon masrahake kowe”. Itulah pesan Mbah Misbah kepada Kyai Hasan. Kemudian sakitnya bertambah parah, dan pada hari senin tanggal 12 Dzulhijjah tahun 1332 H, di kota Mekkah Al Mukarromah, Beliau sowan ke hadirat Allah SWT.

Kontak Kami

Posted by Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol Sabtu, 21 Februari 2015 0 komentar
Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Ittihad

Alamat : Dusun Poncol RT 04 RW 02 Desa Popongan


Silsilah KH MISBAH

Posted by Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol 5 komentar

Simbah KH. Misbah  bin  K. Mertodito bin  K. Mursodo  bin  K. Zamsari  bin Wongso Taruno  bin  Bagus Towongso  bin  Raden Santri  bin

Total Tayangan Laman

STATISTIK